Bila kita dalam puncak kejayaan seperti itu, kita bisa lupa diri & lupa akan yang Maha Hebat yang telah menghebatkan dirinya, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 'Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena kesombongan) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.' (QS. Luqman : 18).
Allah kemudian memutar roda kehidupan, orang yang diatas diputarnya sampai di bawah titik nadir. Demikian juga yang dibawah tiba waktunya diangkat oleh Allah diletakkan diatas. Semua naik & turunnya kehidupan kita agar kita senantiasa diingatkan bahwa didunia ini hanyalah sementara dan kita disadarkan tidak ada apapun yang bisa kita klaim apapun itu adalah milik kita karena semua yang dimuka ini adalah milik Allah. Inilah bukti bahwa Allah sangat menyayangi kita sebagai hambaNya, dengan diberikan musibah sebenarnya Allah ingin kita agar datang kepada Allah.
Mari kita buang jauh-jauh sifat yang bisa mengotori hati kita, membuat hati menjadi mengeras, hitam legam, hidup ini menjadi terasa berat, tidak disukai Allah dan dijauhi oleh manusia. Namun bila kita melembutkan hati dengan penuh kasih sayang, rendah hati dan bersabar, sungguh mulia dimata Allah & juga mulia dimata manusia. 'Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'inna lillaahi wa inna ilaihi roojiuun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna & rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.' (QS. al-Baqarah : 155-157).
Wassalam,
credit to M. Agus Syafii